Jumat, 11 Mei 2012

TENTANG SELAYAR



Kepulauan Selayar terletak di Indonesia




Lambang Kepulauan Selayar
Nama lain: Tanadoang
MotoSelayar Mapan Mandiri
Peta Kepulauan Selayar




Kepulauan Selayar
Letak Kepulauan Selayar di Indonesia
Koordinat: 6.575°LS 121.025°BT
NegaraIndonesia
ProvinsiSulawesi Selatan
Hari jadi29 November 1605(umur 406)
Pemerintahan
 - BupatiDrs. H. Syahrir Wahab, MM
 - Wakil BupatiH. Saiful Arief, SH
 - DAURp. 304.387.519.000(2011)[1]
Luas
 - Total10.503,69 km2
Populasi (2009)
 - Total121.749
 Kepadatan11,6/km²
Kecamatan11
Kelurahan7
Desa67
Zona waktuWITA (UTC+8)
Kode pos92812
Kode area telepon(+62) 414
Plat registrasi kendaraanDD
Situs webselayaronline.com

Kabupaten Kepulauan Selayar (dahulu Kabupaten Selayar, perubahan nama berdasarkan PP. No. 59 Tahun 2008)[2] adalah sebuah kabupaten yang terletak di Provinsi Sulawesi SelatanIndonesia. Ibu kota kabupaten Kepulauan Selayar adalah Kota Benteng. Kabupaten ini memiliki luas sebesar 10.503,69 km² (wilayah daratan dan lautan) dan berpenduduk sebanyak 121.749 jiwa.[3] Kabupaten Kepulauan Selayar terdiri dari 2 sub area wilayah pemerintahan yaitu wilayah daratan yang meliputi kecamatan BentengBontoharuBontomanai,BukiBontomatene, dan Bontosikuyu serta wilayah kepulauan yang meliputi kecamatan PasimasungguPasimasunggu Timur,TakaboneratePasimarannu, dan Pasilambena.


Letak Geografis

Kabupaten Kepulauan Selayar merupakan salah satu di antara 24 Kabupaten/Kota di Provinsi Sulawesi Selatan yang letaknya di ujung selatan Pulau Sulawesi dan memanjang dari Utara ke Selatan. Daerah ini memiliki kekhususan yakni satu-satunya Kabupaten di Sulawesi Selatan yang seluruh wilayahnya terpisah dari daratan Sulawesi dan terdiri dari gugusan beberapa pulau sehingga membentuk suatu wilayah kepulauan.[4]
Gugusan pulau di Kabupaten Kepulauan Selayar secara keseluruhan berjumlah 130 buah, 7 diantaranya kadang tidak terlihat (tenggelam) pada saat air pasang. Luas wilayah Kabupaten Kepulauan Selayar meliputi 1.357,03 km² wilayah daratan (12,91%) dan 9.146,66 km² wilayah lautan (87,09%).[3]
Secara geografis, Kabupaten Kepulauan Selayar berada pada koordinat (letak astronomi) 5°42' - 7°35' Lintang Selatan dan 120°15' - 122°30' bujur timur yang berbatasan dengan:
UtaraKabupaten Bulukumba dan Teluk Bone
SelatanProvinsi Nusa Tenggara Timur
BaratLaut Flores dan Selat Makassar
TimurLaut Flores (Provinsi Nusa Tenggara Timur)
Berdasarkan letak sebagaimana dikatakan oleh Kepala Dinas Pariwisata Seni dan Kebudayaan Kepulauan Selayar bahwa Selat Selayardilintasi pelayaran nusantara baik ke timur maupun ke barat, bahkan sudah menjadi pelayaran internasional.[5] Kabupaten Kepulauan Selayar merupakan "kepulauan" yang berada di antara jalur alternatif perdagangan internasional yang menjadikan daerah ini secara geografis sangat strategis sebagai pusat perdagangan dan distribusi baik secara nasional untuk melayani Kawasan Timur Indonesia[6]maupun pada skala internasional guna melayani negara-negara di kawasan Asia.


Sejarah


Rumah Controleur Belanda di Pulau Selayar (1900-1940), kini menjadi Rumah Jabatan Bupati Selayar
Pada masa lalu, Kabupaten Kepulauan Selayar pernah menjadi rute dagang menuju pusat rempah-rempah di Moluccan (Maluku). Di Pulau Selayar, para pedagang singgah untuk mengisi perbekalan sambil menunggu musim yang baik untuk berlayar. Dari aktivitas pelayaran ini pula muncul nama Selayar. Nama Selayar berasal dari kata cedaya (bahasa Sanskerta)[7][8] yang berarti satu layar, karena konon banyak perahu satu layar yang singgah di pulau ini. Kata cedaya telah diabadikan namanya dalam Kitab Negarakertagama karangan Empu Prapanca padaabad 14. Ditulis bahwa pada pertengahan abad 14, ketika Majapahit dipimpin oleh Hayam Wuruk yang bergelar Rajasanegara, Selayar digolongkan dalam Nusantara, yaitu pulau-pulau lain di luar Jawa yang berada di bawah kekuasaan Majapahit. Ini berarti bahwa armada Gajah Mada atau Laksamana Nala pernah singgah di pulau ini.


Selain nama Selayar, pulau ini dinamakan pula dengan nama Tana Doang yang berarti tanah tempat berdoa[4]. Di masa lalu, Pulau Selayarmenjadi tempat berdoa bagi para pelaut yang hendak melanjutkan perjalanan baik ke barat maupun ke timur untuk keselamatan pelayaran mereka. Dalam kitab hukum pelayaran dan perdagangan Amanna Gappa (abad 17), Selayar disebut sebagai salah satu daerah tujuan niaga karena letaknya yang strategis sebagai tempat transit baik untuk pelayaran menuju ke timur dan ke barat. Disebutkan dalam naskah itu bahwa bagi orang yang berlayar dari Makassar ke Selayar, Malaka, dan Johor, sewanya 6 rial dari tiap seratus orang.


Belanda mulai memerintah Selayar pada tahun 1739. Selayar ditetapkan sebagai sebuah keresidenan dimana residen pertamanya adalah W. Coutsier (menjabat dari 1739-1743). Berturut-turut kemudian Selayar diperintah oleh orang Belanda sebanyak 87 residen atau yang setara dengan residen seperti Asisten Resident, Gesagherbber, WD Resident, atau Controleur. Barulah Kepala pemerintahan ke 88 dijabat oleh orang Selayar, yakni Moehammad Oepoe Patta Boendoe. Saat itu telah masuk penjajahan Jepang sehingga jabatan residen telah berganti menjadi Guntjo Sodai, pada tahun 1942. Di zaman Kolonial Belanda, jabatan pemerintahan di bawah keresidenan adalah Reganschappen. Reganschappen saat itu adalah wilayah setingkat kecamatan yang dikepalai oleh pribumi bergelar "Opu". Dan kalau memang demikian, maka setidak-tidaknya ada sepuluh Reganschappen di Selayar kala itu, antara lain: Reganschappen Gantarang, Reganschappen Tanete, Reganschappen Buki, Reganschappen Laiyolo, Reganschappen Barang-Barang dan Reganschappen Bontobangun. Di bawah Regaschappen ada kepala pemerintahan dengan gelar Opu Lolo, Balegau dan Gallarang. Pada tanggal 29 November 1945 (19 Hari setelah Insiden Hotel Yamato di Surabaya) pukul 06.45 sekumpulan pemuda dari beberapa kelompok dengan jumlah sekitar 200 orang yang dipimpin oleh seorang pemuda bekas Heiho bernama Rauf Rahman memasuki kantor polisi kolonial (sekarang kantor PD. Berdikari). Para pemuda ini mengambil alih kekuasaan dari tangan Belanda yang di kemudian hari tanggal ini dijadikan tanggal Hari Jadi Kabupaten Kepulauan Selayar. Tahun Hari Jadi diambil dari tahun masuknya Agama Islam di Kabupaten Kepulauan Selayar yang dibawa oleh Datuk Ribandang, yang ditandai dengan masuk Islamnya Raja Gantarang, Pangali Patta Radja, yang kemudian bernama Sultan Alauddin, pemberian Datuk Ribandang. Peristiwa itu terjadi pada tahun 1605, sehingga ditetapkan Hari Jadi Kabupaten Kepulauan Selayar adalah 29 November 1605.[9]

Demografi

Grafik pertumbuhan penduduk Kepulauan Selayar




sumber data : Kepulauan Selayar Dalam Angka 2010
Pada tahun 2000 jumlah penduduk kabupaten Kepulauan Selayar tercatat sebanyak 103.473 ribu jiwa. Dalam waktu 3 tahun kemudian (tahun 2003) jumlah peduduk tersebut telah mengalami pertambahan sebanyak 6.506 jiwa. Dengan dasar tersebut dapat diketahui bahwa rata-rata pertambahan penduduk di kabupaten Kepulauan Selayar masih sebesar 1,95 persen setiap tahunnya. Penduduk kabupaten Kepulauan Selayar menurut data BPS tahun 2009 berjumlah sebanyak 121.749 jiwa terdiri dari 57.685 jiwa laki-laki[10] dan 64.064 jiwa perempuan. Data tentang komposisi penduduk menurut jenis kelamin tersebut menunjukkan bahwa secara umum jumlah penduduk perempuan lebih banyak dari jumlah penduduk laki-laki dengan rasio jenis kelamin (sex ratio) sebesar 90,04 (setiap 100 perempuan terdapat 90 laki-laki). Komposisi penduduk Kepulauan Selayar menurut kelompok umur terdiri dari :
  • Penduduk usia 0 - 14 tahun sebanyak 36.093 jiwa
  • Penduduk usia 15 - 64 tahun berjumlah 77.486 jiwa
  • Penduduk usia 65 tahun keatas sebanyak 8.170 jiwa
Menurut hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) 2009 [3], jumlah angkatan kerja di kabupaten Kepulauan Selayar pada tahun 2009 sebesar 54.996 orang, yaitu yang bekerja sebanyak 49.478 orang dan jumlah pengangguran sebanyak 5.518 orang. Jumlah bukan angkatan kerja sebanyak 32.651 orang dengan rincian 6.503 orang sekolah, 22.162 orang mengurus rumah tangga dan lainnya sebanyak 3.986 orang.
Penyebaran penduduk berdasarkan wilayah Kecamatan pada tahun 2009 adalah sebagai berikut [3]:
Kecamatan Benteng18.860 jiwa
Kecamatan Bontoharu11.801 jiwa
Kecamatan Bontomanai13.642 jiwa
Kecamatan Bontomatene13.818 jiwa
Kecamatan Bontosikuyu14.450 jiwa
Kecamatan Buki6.778 jiwa
Kecamatan Pasilambena7.802 jiwa
Kecamatan Pasimarannu8.923 jiwa
Kecamatan Pasimasunggu7.008 jiwa
Kecamatan Pasimasunggu Timur6.524 jiwa
Kecamatan Takabonerate12.143 jiwa

[sunting]Pariwisata & Kebudayaan


Taman Nasional Taka Bonerate

Tari Pakarena di pulau Selayar pada masa Hindia Belanda
Potensi Wisata di Kabupaten Kepulauan Selayar cukup banyak meliputi wisata sejarah, wisata budaya, wisata alam dan wisata bahari[11]. Salah satu yang terkenal adalah Taman Nasional Taka Bonerate[12] yang terletak di kecamatan Takabonerate. Jumlah wisatawan yang mengunjungi Taman Nasional Taka Bonerate pada tahun 2009 mencapai 576 orang. Kawasan ini terdiri dari 21 buah pulau serta puluhan taka dan bungin, umumnya terbentuk dari endapan pasir dan biosfer. Taman Nasional Taka Bonerate memiliki karang atol terbesar ketiga di dunia[13][5] (terbesar di Asia Tenggara) yaitu setelah Kwajifein di Kepulauan Marshall dan Suvadiva di Kepulauan Maladewa. Luas atol tersebut sekitar 220.000 hektar, dengan terumbu karang yang tersebar datar seluas 500 km². Dalam rangkaian Hari jadi Kepulauan Selayar di lokasi ini setiap tahunnya diadakan festival yang bertajuk Takabonerate Island Expedition (TIE)[14]. Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpomengatakan bahwa kegiatan ini sudah masuk dalam kalender kegiatan pariwisata nasional dan rencananya pada tahun 2012 akan ditingkatkan menjadi "Sail Taka Bonerate"[15]. Seperti penyelenggaraan tahun-tahun sebelumnya, Takabonerate Island Expedition akan diisi kegiatan lomba rutin seperti Takabonerate International Fishing Tournament[16][17], menyelam, lomba foto di bawah air dan lomba renang antar pulau terbuka dengan jarak antara lima hingga enam kilometer.
Selain obyek wisata bahari Taman Nasional Taka Bonerate terdapat pula tempat-tempat wisata yang menyebar hampir di seluruh Kecamatan di Kabupaten Kepulauan Selayar[3]. Berikut ini beberapa Obyek Wisata / tempat yang menarik untuk dikunjungi :

[sunting]Referensi

  1. ^ "Perpres No. 6 Tahun 2011". 17 Februari 2011. Diakses pada 23 November 2011.
  2. ^ "Perubahan Nama Kabupaten Selayar Menjadi Kabupaten Kepulauan Selayar". Sekretariat Negara Republik Indonesia. 21 Agustus 2008.
  3. ^ a b c d e f "Kabupaten Kepulauan Selayar Dalam Angka 2010". Badan Pusat Statistik Kabupaten Kepulauan Selayar.
  4. ^ a b "Selayar juga disebut kabupaten maritim..". Tabloid SINAR TANI. Diakses pada 11 November 2011.
  5. ^ a b "Kita memiliki kekayaan alam yang besar..". Ujungpandang Ekspres. 12 April 2011. Diakses pada 11 November 2011.
  6. ^ "Menko Perekonomian bersama BPPT melaksanakan kajian..". PedomanNEWS.com. 26 September 2011. Diakses pada 11 November 2011.
  7. ^ "Cedaya telah diabadikan dalam Kitab Negarakertagama..". Selayaronline.com. 7 April 2009. Diakses pada 11 November 2011.
  8. ^ "The Word Selayar is derived from the Sanskrit word "CEDAYA".."http://www.ling.hawaii.edu. Diakses pada 17 November 2011.
  9. ^ "Jumlah mereka sekitar 200 orang..". Selayaronline.com. 30 Oktober 2007. Diakses pada 11 November 2011.
  10. ^ "Sulawesi Selatan Dalam Angka 2010". Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Selatan.
  11. ^ "Potensi Wisata di Kepulauan Selayar..". www.disbudpar-selayar.com. Diakses pada 18 November 2011.
  12. ^ "Taman Nasional Taka Bonerate". SK Menteri Kehutanan Republik Indonesia No.280/Kpts-II/1992.
  13. ^ "Apakah anda tahu Indonesia memiliki karang..". puppytraveler.com. 2 Juli 2011. Diakses pada 11 November 2011.
  14. ^ "TAKABONERATE ISLAND EXPEDITION"http://lantamal-6.mil.id. Diakses pada 18 November 2011.
  15. ^ "Sudah ada surat keputusan dari Menko Kesra..". www.antara-sulawesiselatan.com. 23 September 2011. Diakses pada 18 November 2011.
  16. ^ "Takabonerate Island Expedition akan diisi kegiatan lomba rutin seperti..". travel.kompas.com. 23 September 2011. Diakses pada 18 November 2011.
  17. ^ "Panitia Takabonerate International Fishing Tournament 2011 terus..". festivaltakabonerate.com. 1 Januari 2011. Diakses pada 18 November 2011  


Geologi

Kondisi geologi pulau Selayar merupakan kelanjutan dari wilayah geologi Sulawesi Selatan bagian Timur yang tersusun oleh jenis batuan sediment. Struktur geologi Kepulauan Selayarmenunjukkan struktur-struktur dan penyebaran batuan berarah Utara - Selatan dan miring melandai kearah Barat. Sedangkan pantai Timur umumnya terjal dan langsung dibatasi oleh laut dalam yang cenderung merupakan jalur sesar.
Statigrafi batuan di Kabupaten Kepulauan Selayar terdiri dari:
  • Endapan rasa manis alluvial dan endapan pantai terdiri atas kerikil pasir, lempung Lumpur dan batu gamping cral (Qac).
  • Satuan formasi Kepulauan Selayar walanae mencakup batu gamping, batu pasir, batu lempung, konglomerat dan tufa (Tmps) yang terdapat di sisi Barat hingga ujung Pulau Selayar.
  • Satuan formasi batuan gunung api camba, meliputi breksi, lava, konglomerat dan tufa yang terdapat pada bagian Selatan Pulau Selayar.
  • Formasi camba, terdiri dari batuan sediment laut berseling dengan batuan gunung api (Tmc) terdapat pada sepanjang pantai Timur Pulau Selayar.
  • Formasi walanae, terdiri dari batu pasir, konglomerat, tufa, batu danau, batu gamping dan napal (Tmpv) terdapat pada ujung bawah pantai Barat Pulau Selayar. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar